Jadi, ternyata, saudara saya ada yang gak sengaja nemu blogpost saya yang Tentang Nikah, terus chat saya gitu. Dimulai dari ngobrol-ngobrol, terus jadi curhat, sampai nangis-nangisan berdua, di chat. Keluargaku memang so-uwu.
(Baca Disini : Tentang Nikah)
Jarak usia saya dan Mbak saya lima tahun. Tentunya dia yang lebih tua dari saya. Dia anak dari pakde saya, jadi kalau ngikut silsilah, dimana-mana yang lebih tua dulu yang nikah, jadi saya mah santai~ masih ada tamengan, lol.
Mbah Putri kami, yang biasa disebut dengan panggilan Nin, sering banget 'menghimbau' cucu cucunya yang sudah bekerja untuk menikah. Hal itu kebetulan terjadi pada kami berdua. Karena yang setiap hari 'terpantau' oleh Nin itu saya, karena rumah saya deket banget sama rumah Nin, automatis saya lah yang selalu kena tanya pertanyaan rese dari rakyat Indonesia pada umumnya, "Kapan Nikah?" :)))
Secara kami pribadi, kami tidak saling 'nameng' diri. Kayak yang dilakukan beberapa orang kebanyakan yang kami temui.
"Ah, dia aja dulu, dia kan udah punya pacar"
"Mbak aja, mbak kan lebih tua, ndak baik dilangkahi jarene"
"Pacarnya dia kan udah kenal sama keluarga besar, dia aja dulu"
"Mbak aja dulu, kan udah kerja lama, artho ne mesti wes uaaakeeeh~"
Gak, pantang banget. Di keluarga saya, kalo memang belum ketemu jodohnya, jangan terlalu dipaksakan, tapi selalu dihimbau, lol :))
Kami sama-sama bukan asli orang Jawa, tapi kami sama-sama mematuhi adat Jawa. Tapi tentunya, keluarga kami tidak pernah mempermasalahkan mitos bahwa orang Jawa tidak boleh menikah dengan orang keturunan Sunda, karena kalau memang ternyata itu jodoh yang terbaik dari Gusti Alloh, gimana lagi? Hehehe~
Karena kami pribadi mengetahui struggle masing-masing diantara kami, jadi kami tidak saling menunjuk siapa yang harus menikah duluan. Kita mah santai banget kaya lagi di pantai, padahal sama-sama sibuk kerja, lol.
Pas chat kemarin, intinya kita ngebahas apa sih sebenernya alasan yang bikin kita tuh pengen banget nikah? Walau kita belum tau jodoh kita yang mana~
Pernah terlintas ga, apa sih sebenernya alasan mau menikah? Selain umur ideal atau diburu-buru beberapa pihak di keluarga? Menikah bukan perkara sederhana, banyak yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk menikah. Tidak hanya menyatukan dua pemikiran yang berbeda, tapi banyak hal mulai dari hal yang terkecil hingga yang terbesar yang harus dipikirkan matang-matang.
Dari sekian banyak alasan yang kami bicarakan, kami punya satu alasan yang sama: imam.
Kita tuh udah pengen gitulo di-imam-in~ uwuwuw. Kita mah anaknya nurut banget kok asal dikasih taunya halus, ehehehe.
Menikah adalah ibadah. Maka untuk memulainya, harus dengan niat beribadah juga. Jika niatnya saja sudah tidak baik, akankah kelak mudah dan berkah?
Kalau kata Mbak, sekarang sebelum nikah, selain mempersiapkan mental buat hidup sama 'orang lain' dan masuk ke keluarga 'orang lain', kita juga harus mempersiapkan diri bakal jadi ibu yang kaya gimana buat anak-anak kita nantinya. Jadi, jangan terlalu sibuk mikirin yang lain-lain, tapi sambil berjalan, pantesin dulu diri sendiri, gitu kata Mbak.
Bukan urusan yang mudah untuk menyatukan dua kepala yang berasal dari keluarga yang berbeda. Setiap keluarga pun punya aturan masing-masing dalam kehidupan sehari-harinya. Jadi nanti pasti punya kebiasaan berbeda, betul tidak hahaha~
With Love,
- R -
No comments:
Post a Comment